Istilah yang umum
dikenal untuk anak tunagrahita ringan adalah debil, di kalangan pendidik
Amerika (America Education) ialah educable mentally retarded yang
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya mampu didik.
Moh. Amin
(1995;23), mengemukakan yang dimaksud anak tunagrahita ringan adalah:
mereka yang meskipun kecerdasannya dan adaptasi sosialnya terhambat, namun
mereka mempunyai kemampuan untuk berkembang dalam bidang pelajaran akademik,
penyesuaian sosial, dan kemampuan bekerja. IQ anak tunagrahita ringan berkisar
50-70.
Sutjihati
Sumantri (1996;86) mengemukakan bahwa: anak tunagrahita ringan disebut juga
moron atau debil, yakni mereka yang memiliki IQ 52-68 menurut Binet dan IQ
55-69 menurut scala Wescheler (WISC).
Mereka masih dapat diajar membaca, menulis dan berhitung sederhana, dapat
dididik menjadi tenaga kerja semi-skilled dan tidak mampu menyesuaikan diri
secara independen.
Y.B. Suparlan
(1983;30) mengemukakan secara lebih spesifik sebagai berikut: IQ penderita
debil antara 50-70 biasanya mereka juga disebut educable children, karena
mereka tidak saja dapat dilatih tetapi juga dapat dididik. Mereka dapat dilatih
tentang tugas-tugas yang lebih tinggi (kompleks) dalam kehidupan sehari-hari,
dapat pula dididik dalam bidang sosial dan intelektual. Pelajaran membaca,
menulis dan berhitung dapat diajarkan menurut tingkat-tingkat tertentu.
Dari ketiga
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa anak tunagrahita ringan masih
memungkinkan memiliki kemampuan membaca, menulis, dan berhitung menurut tingkatan–tingkatan
tertentu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar