Dewi Ekasari Kusumastuti

Buat Lencana Anda Dewi- Pinky Blog: Ingin Menyelami Dunia Mereka

PLB 2009

PLB 2009
KKL Jakarta-Bandung

Minggu, 11 Desember 2011

Ingin Menyelami Dunia Mereka



Bermula dari peristiwa sewaktu saya masih kuliah semester 3 pada saat mata kuliah bina diri, membuat saya berpikir untuk melakukan inovasi didalam mencari ilmu selain yang saya dapat pada saat kuliah. Pada saat itu saya merasa banyak sekali kekurangan di dalam pemahaman mengenai dunia ABK. Kemudian, tercetuslah dalam pikiran saya untuk mencari pengalaman bersama seorang teman saya untuk magang di sebuah SLB di Surakarta. Hal itupun juga terpacu melihat beberapa teman-teman seangkatan yang sudah magang, bahkan ada juga yang sudah menjadi guru WB. Namun, hal itu baru dapat terlaksana sewaktu liburan semester 4. Satu hal yang saya pikirkan saat itu, " Apakah saya berani menemui kepala sekolah SLB tersebut ? ". Kemudian, pikiran itu saya tepis ketika saya teringat sebuah kata-kata mutiara yang berbunyi " Ketakutanmu adalah Bayanganmu sendiri ". Dengan perasaan campur aduk, saya mengikuti akal sehat saya melangkahkan kaki ke SLB tersebut seorang diri, karena pada saat itu teman saya sedang ada sebuah keperluan. Ketika masuk ke SLB tersebut, di dalam hati saya masih merasa canggung dan bingung, setelah masuk saya harus menuju ruangan mana dan harus bicara apa kepada kepala sekolah SLB tersebut. Kemudian, selangkah demi selangkah dengan tempo pelan saya berjalan mengitari SLB tersebut  disertai tampang bingung dan kepala celingak-celinguk mencari dimana ruang kepala sekolah. Hingga sampai pada suatu ruangan yang ada papan nama di atasnya "Ruang Kepala Sekolah ", ketika masih didera dalam kontak batin yang tak berujung, kepala sekolah tersebut keluar dari ruangannya dan menuju ke arah saya, dan bertanya : " Ada perlu apa mbak ? ". Kemudian, semua mengalir begitu saja, saya mengutarakan maksud saya bila ingin menimba ilmu dan mencari pengalaman di SLB tersebut. Di luar bayangan saya, sambutan kepala sekolah SLB tersebut cukup baik dan membuka kehadiran saya dengan tangan terbuka. Namun, perjuangan saya untuk mulai magang di sana belum berakhir, masih ada persyaratan yang belum dilengkapi, dari pihak sekolah meminta surat permohonan magang dari kampus. Kemudian, esoknya, saya dan teman saya membuat surat permohonan magang, namun, tak semudah itu, karena kami sama sekali belum pernah membuat surat permohonan magang. Berbekal pengetahuan minim, kami mencari tahu dari kakak tingkat, teman-teman, namun tidak ada yang tahu, kemudian  alternatif terakhir kami mencari tahu lewat mbah google, dan mendapat beberapa referensi contoh cara membuat. Alhamdulillah, setelah mengedit-edit beberapa referensi surat tersebut, akhirnya siap sudah surat permohonan magang tersebut untuk diminta tanda tangankan pada ketua jurusan dan ketua prodi. Namun, butuh beberapa hari, baru kami mendapat tanda tangan karena beliau berdua ada beberapa urusan. Setelah, kami mendapat tanda tangan, kami segera meluncur ke SLB tersebut menemui kepala sekolahnya. Sesampai di Sekolah tersebut, kami ke ruang kepala sekolah dan berbincag-bincang sejenak kemudian menyerahkan surat permohonan magang tersebut. Setelah itu, kami dan kepala sekolah membuat kesepakatan untuk magang di sekolah tersebut, seminggu dua kali, selasa di klinik tempat terapis dan kamis di SLB untuk mengajar di kelas kosong. Hari perama kami magang kami menghabiskan waktu seharian di klinik terapis, setelah sebelumnya ke SLB terlebih dahulu untuk mengikuti APEL bersama guru-guru SLB tersebut. Sesampai di klinik tersebut, kami bertemu dengan kepala klinik tersebut, dan mengatakan bahwa kami mahasiswa yang ingin magang di tempat tersebut untuk menimba ilmu. Kemudian, kami dipersilahkan untuk melihat-lihat ruangan di sana terlebih dahulu dan diperkenalkan dengan para terapis di sana. Ternyata, di sana kami bertemu dengan mahasiswa dari poltekes yang sedang magang dan beberapa diantara mereka cuma sekadar observasi untuk tugas kuliah. Banyak hal yang kami dapat hari itudan membuat  saya semakin menyukai dunia yang akan saya geluti kelak. Dunia yang akan diisi oleh anak-anak yang istimewa dan penuh dengan beragam keunikan-keunikan. Disana saya mengetahui bahwa cara mendidik di Tempat terapis tersebut, sangat berbeda dengan di sekolah pada umumnya. Bila dilihat secara kasat mata terlihat lebih keras, namun sebenarnya itu untuk kebaikan anak-anak tersebut. Karena cara mendidik mereka lebih ditekankan untuk memperbaiki perilaku anak. Penuh isak tangis yang saya dengar pada saat itu, membuat hati saya ikut meringis karena hari itu hari pertama saya melihat terapis menerapi ABK secara langsung, karena selama ini saya hanya melihat dari video yang ditayangkan  oleh dosen, simulasi dari teman-teman kuliah, dan dari tayangan di TV.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar