Dewi Ekasari Kusumastuti

Buat Lencana Anda Dewi- Pinky Blog: BUZZ SESSION

PLB 2009

PLB 2009
KKL Jakarta-Bandung

Senin, 09 Januari 2012

BUZZ SESSION


A. GARIS BESAR ISI ARTIKEL

Pada artikel ini memaparkan tentang minimalnya layanan pendidikan bagi ABK. Disini disebutkan dari sekjitar empat juta ABK yang berada di Indonesia, baru 80.000-an anak yang terlayani dengan baik kebutuhan pendidikannya. Hal ini dilatarbelakangi dengan sedikitnya guru-guru yang memiliki kemampuandibidang layanan khusus, yang kemudian ABK dilayani oleh guru sekolah umum yang tidak memiliki pengetahuan lebih di bidang layanan bagi Anak Berkebutuhan Khusus tersebut. Disini pemerintah perlu mendirikan Sekolahan Khusus (SLB), juga menciptakan guru-guru khusus untuk melayani para ABK.
Dalam perdebatan ini akan membahas bagaimana pendapat para guru-guru sekolah umum maupun guru khusus dalam pembentukan Sekolah Luar Biasa dan juga dampak yang akan diterima oleh anak.


B. SIMULASI YANG AKAN DISAJIKAN

Langkah-langkah simulasi BUZZ SESSION (Rapat Kumbang):

A. Pendahuluan

1.      Peserta diberi penjelasan, alasan mengapa mengambil cara ini, dan bagaimana melakukannya.
2.      Peserta diberi petunjuk bagaimana cara memisahkan diri menjadi beberapa kelompok kecil, dengan memutar kursi, memisahkan meja dsb.
3.      Peserta diberitahu mengenai masalah apa yang akan dibahas dan juga keputusan-keputusan bagaimana yang diinginkan hendaknya peserta diberi pengarahan sejelas-jelasnya.
4.      Peserta diberi penjelasan tentang keputusan apa dan bagaimana caranya melaporkan kembali hasil diskusi kelompok-kelompok kecil itu di dalam sidang pleno (lengkap) kelompok besar (seluruh kelompok).
5.      Disini terbagi atas dua kelompok dengan 2 anggota pada setiap kelompok.
6.      Kelompok satu adalah kelompok yang menyetujui bahwa ABK hendaknya dimasukkan ke sekolah reguler atau inklusi. Peserta terdiri atas guru-guru dari sekolah reguler.
7.      Kelompok dua adalah kelompok yang setuju akan ABK diberikan sekolah sendiri yaitu SLB. Dengan peserta dari kalangan guru-guru dari SLB.

B. Isi rapat dilihat dari bagaimana tanggapan dari setiap mengenai Sekolah Luar Biasa (SLB):

  1. Dari kelompok satu, mereka menghendaki bahwa ABK dimasukkan kedalam sekolah reguler/ inklusi dengan bebera alasan sebagai berikut:
    1. Agar ABK tidak dikucilkan dan anggapan-anggapan buruk terhadap ABK dihilangkan dari masyarakat.
    2. Sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku diindonesia, semua anak tanpa kecuali mendapat pelayanan pendidikan yang sama. ABK juga termasuk didalamnya.
    3. Supaya kemampuan anak dapat dioptimalkan di sekolah reguler.
à Jadi dari kelompok satu berpendapat bahwa Sekolah Khusus untuk ABK tidak perlu didirikan, karena memerlukan banyak waktu dan memerlukan biaya yang cukup banyak. Sehingga memperbanyak pengeluaran negara dan memperbanyak hutang negara. Anak ABK masih bisa dimasukkan ke dalam sekolah-sekolah reguler dan dari pihak sekolah bisa menyediakan guru pendamping khusus untuk menanganiABK tersebut.

  1. Dari kelompok dua, mereka menghendaki bahwa ABK dimasukan kedalam sekolah khusus (SLB), dengan beberapa alasan sebagai berikut :
    1. Agar kesenjangan sosial pada diri anak dapat diminimalisasikan.
    2. Supaya anak merasa nyaman dengan sekolahnya dan dapat terpenuhi layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan khususnya.
    3. Pada sekolah reguler, guru-gurunya tidak memiliki keahlian dibidang layanan khusus untuk ABK.
    4. Jika disekolah inklusi harus ada guru pendampingnya, itu tidak akan efisien dari biaya dan juga waktu.

à Jadi dari kelompok dua berpendapat bahwa; Sekolah Khusus untuk ABK sangat penting, karena mengingat kebutuhan setiap ABK berebeda-beda. Juga memerlukan layanan khusus dalam segala bidang dalam pendidikan. Tidak hanya memerlukan guru pendamping melainkan guu yang berbasis pada pendidikan Luar Biasa. Mengingat Undang-undang juga mengatakan bahwa semua anak tanpa kecuali mendapatkan hak yang sama dalam hal pendidikan, maka ABK juga seharusnya mendapatkan layanan pendidikan khusus sesuai dengan kebutuhan anak tersebut. Negara harus mengambil kebijakan untuk mendirikan SLB, dan mempertimbangkan segala sesuatunya. Baik dari sisi positif dan negatifnya.

C. Menjawab pertanyaan yang diajukan dari moderator
Pertanyaan-pertanyaannyaantara lain:
1.      Bagaimana menurut kelompokan anda mengenai pendidikan disekolah inklusi?
2.      Di masa sekarang ini pendidikan untuk anak ABK sangat minim, memengingat sedikitnya sekolah-sekolah khusus untuk ABK, menurut pendapat kelompok anda bagaimana solusinya?
3.      Menurut pendapat kelompok anda, bagaimana sikap guru yang baik dalam menangani ABK, baik dari guru sekolah reguler maupun sekolah khusus?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar